Jumat, 30 November 2012

TRAGEDI PENGOBATAN DI AMERIKA

cherikwhite.hubpages.com

Artikel ini merupakan salah satu artikel terbaik dari Journal of the American Medical Association (JAMA) yang dipublikasikan secara umum, mendukumentasikan tragedi dari paradigma pengobatan konvensional.
Pengarang artikel ini adalah Dr. Barbara Starfield dari the Johns Hopkins School of Hygiene and Public Health, dan dia mendeskripsikan bagaimana sistem kesehatan Amerika Serikat memiliki sistem kesehatan yang buruk.
SEMUA INI ADALAH ANGKA KEMATIAN PER TAHUN:
  • 12.000 – karena operasi yang tidak perlu.
  • 7.000 – karena kesalahan pengobatan di rumah sakit.
  • 20.000 – karena kesalahan lainnya di rumah sakit.
  • 80.000 – karena infeksi di dalam rumah sakit.
  • 106.000 – karena efek  samping negatif dari obat.
Total keseluruhan adalah 225.000 kematian per tahunnya karena penyebab iatrogenic!!
Iatrogenic adalah kondisi yang disebabkan oleh karena perawatan dokter terhadap suatu penyakit atau keadaan. Istilah ini biasanya digunakan sebagai komplikasi dari suatu perawatan.
Dr. Starfield menyerukan beberapa peringatan dalam mengartikan “angka-angka maut” di atas:
  • Pertama, kebanyakan data yang ada berasal dari studi atas para pasien yang dirawat inap.
  • Kedua, perkiraan ini hanya menunjukkan angka kematian dan belum termasuk efek negatif yang berhubungan dengan cacat atau ketidaknyamanan.
  • Ketiga, perkiraan kematian oleh karena kesalahan, masih lebih rendah dibandingkan dalam laporan IOM (Institute of Medicine).
Jika perkiraan lebih tinggi dipakai, kematian oleh karena iatrogenic bisa mencapai antara 230.000 sampai dengan 284.000. Dalam kasus apapun, 225.000 kematian per tahun menjadi dasar atas kesimpulan bahwa dokter merupakan penyebab kematian utama ketiga di Amerika Serikat sesudah penyakit jantung dan kanker. Bahkan walaupun  jika perkiraan ini dianggap melebih-lebihkan, terdapat bentang pemisah yang lebar antara angka-angka ini dengan angka-angka pada penyakit jantung.
Analisa lainnya menyimpulkan bahwa antara 4% dan 18% dari pasien mengalami efek negatif pada setting rawat jalan, dengan:
  • 116 juta kunjungan ekstra dari dokter
  • 77 juta resep ekstra
  • 17 juta kunjungan bagian gawat darurat
  • 8 juta rawat inap
  • 3 juta admisi jangka panjang
  • 199.000 angka kematian tambahan
  • $77 miliar biaya ekstra yang dihabiskan
Biaya tinggi sistem kesehatan diperhitungkan sebagai defisit tapi tetap ditolerir karena dengan asumsi bahwa kesehatan yang lebih baik dihasilkan dari perawatan yang lebih mahal. Namun bagaimanapun juga, bukti dari beberapa studi mengindikasikan bahwa sebanyak 20% sampai 30% pasien mendapatkan perawatan yang tidak baik.
Diperkirakan juga 44.000 sampai 98.000 di antara mereka meninggal setiap tahunnya dikarenakan kesalahan medis.
Hal ini bisa ditolerir lebih kecil lagi jika dihasilkan dari kesehatan yang lebih baik, tapi benarkah jika demikian? Sebagai perbandingan terbaru,  dari 13 negara, Amerika Serikat menduduki peringkat rata-rata ke 12 (kedua dari bawah) dari 16 angka indikator. Lebih spesifik lagi, urutan peringkat dari Amerika Serikat terhadap beberapa indikator adalah:
  • Ke 13 (paling akhir) untuk indikasi persentasi kelahiran dengan berat rendah (low-birth-weight).
  • Ke 13 untuk indikasi kematian bayi baru lahir dan kematian balita secara keseluruhan.
  • Ke 11 untuk indikasi kematian balita.
  • Ke 13 untuk indikasi potensi resiko kematian (tidak termasuk penyebab luar).
  • Ke 11 untuk indikasi harapan hidup sampai satu tahun bagi perempuan, tapi urutan ke 13 bagi laki-laki.
  • Ke 10 untuk indikasi harapan hidup sampai 15 tahun bagi perempuan, tapi ke 12 bagi laki-laki.
  • Ke 10 untuk indikasi harapan hidup sampai 40 tahun bagi perempuan, tapi ke 9 bagi laki-laki.
  • Ke 7 untuk indikasi harapan hidup sampai 65 tahun bagi perempuan, tapi ke 7 bagi laki-laki.
  • Ke 3 untuk indikasi harapan hidup sampai 80 tahun bagi perempuan, dan ke 3 juga bagi laki-laki.
Performa buruk Amerika Serikat di atas telah dikonfirmasi kebenarannya oleh penelitian WHO, dengan memakai data yang berbeda dan memberi Amerika urutan ke 15 di antara 25 negara industri lainnya.
Ada suatu pernyataan umum bahwa masyarakat Amerika memiliki kebiasaan buruk dengan merokok, minum-minuman keras, dan kekerasan perilakunya. Namun bagaimanapun juga, data-data berikut tidak menyokong pernyataan tadi.
  • Proporsi untuk perempuan yang merokok mencakup 14% di Jepang, 41% di Denmark. Di Amerika Serikat, 24% (kelima terbaik). Untuk laki-laki, mencakup 26% di Swedia, 61% di Jepang dan 28% di Amerika Serikat (ketiga terbaik).
  • Amerika menduduki peringkat ke 5 terbaik untuk indikasi konsumsi minum-minuman beralkohol.
  • Amerika Serikat secara relative rendah mengkonsumsi lemak hewani (kelima terendah untuk laki-laki berusia 55-64 tahun di 20 negara industri) dan ketiga terendah untuk indikasi konsumsi kolesterol jahat untuk laki-laki berusia 50 sampai 70 tahun di antara 13 negara industri.
Perkiraan kematian karena kelalaian manusia ini masih lebih rendah dibandingkan perkiraan-perkiraan dari laporan terbaru Institutes of Medicine. Dan jika perkiraan lebih tinggi dipergunakan, maka angka kematian oleh karena penyebab iatrogenic bisa mencakup 230.000 sampai 284.000
Bahkan dengan perkiraan lebih rendah yaitu 225.000 kematian per tahun, ini sudah menjadi dasar atas kesimpulan bahwa dokter merupakan penyebab kematian utama ketiga di Amerika Serikat sesudah penyakit jantung dan kanker
Teknologi yang kurang canggih tentu bukan faktor penyebab rendahnya ranking kesehatan Amerika Serikat.
  • Di antara 29 negara, Amerika Serikat menduduki urutan kedua sesudah Jepang dalam hal ketersediaan unit penggambaran resonansi magnetic dan scanner tomography per juta penduduk.
  • Jepang, bagaimanapun juga, menduduki peringkat tertinggi di bidang kesehatan, dimana Amerika hanya mendapat kedudukan di antara terendah.
  • Adalah mungkin bahwa penggunaan tinggi akan teknologi di Jepang dibatasi oleh teknologi diagnosis tidak sebanding dengan angka tinggi untuk perawatan, dimana Amerika, pemakaian tinggi teknologi diagnosis berhubungan dengan perawatan lebih.
  • Menyokong hal-hal di atas adalah data yang menunjukkan bahwa jumlah karyawan rumah sakit per tempat tidur di Amerika Serikat adalah paling tinggi di antara negara lainnya, dimana Jepang sangat sedikit, jauh lebih sedikit karena kebiasaan umum masyarakat Jepang dimana anggota keluargalah yang menyediakan kebutuhan selama rawat inap, bukannya karyawan.
Referensi:

Kamis, 17 Mei 2012

TWO DAYS TRAINING HEALTH SECRET-AUSTRALIAN EMBASSY, 17-18 APRIL 2012





Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan dan Pengetahuan kesehatan pegawai Australian Embassy, maka Australian Embassy bekerjasama dengan PT. Marsh Asuransi dan LIPPO Insurance menyelenggarakan TWO DAYS TRAINING PROGRAM HEALTH SECRET pada tanggal 17-18 April 2012…
Alhamdulillah acara ini menurut Ibu Ganda Lanny selaku HR MANAGER Australian Embassy terbilang sangat sukses dan peserta yang hadir merupakan peserta terbanyak selama mereka menyelenggarakan acara seminar kesehatan. Dan InsyaAllah training HEALTH SECRET akan dimasukkan program training Australian Embassy dalam setiap tahunnya.

Selasa, 06 Maret 2012

SETIAP ORANG TUA MEMPENGARUHI ANAKNYA, GURU MEMPENGARUHI MURIDNYA, DAN DOKTER MEMPENGARUHI PASIENNYA


Edited by : Afief Khoiril Anam CH, CHt, C.NLP., Di.Hol.Med
Manager IHC Learning Center 



Salam Sehat !



Setiap kita mungkin sebagian ada yang berperan sebagai orang tua, guru maupun sebagai seorang dokter. Dari berbagai penelitian, tenyata dalam menjalankan peran tersebut nyaman dan tidaknya, tidak hanya terpengaruh oleh keseluruhan kondisi lingkungannya (baik rumah, ruang kelas, & ruang prakek); melainkan mereka juga menciptakan kondisi micro (dirinya) sendiri di dalam hatinya. Anak yang berada dalam lingkungan keluarga yang gembira dan positif kemungkinan akan merekam kata-kata orang tua dan memiliki harga diri yang lebih baik. Murid yang berada dalam lingkungan kelas yang menyenangkan kemungkinan akan menangkap pelajaran lebih baik. Serta pasien yang berada dalam lingkungan klinik/rumah sakit yang menyenangkan kemungkinan akan mengalami kesembuhan yang lebih cepat.

Kenapa ini bisa terjadi? Begini penjelasan ilmiahnya, cara orangtua mempengaruhi anaknya, guru mempengaruhi muridnya, maupun dokter mempengaruhi pasiennya, adalah melalui pengamatan anak terhadap orangtua, pengamatan murid terhadap gurunya dan pengamatan pasien terhadap dokternya. Ketika sang anak senang memperhatikan orangtuanya atau murid memperhatikan gurunya dan pasien memperhatikan dokternya maka kondisi tersebut mengaktifkan Neuron-Cermin (Mirror Neuron) otak.

Sub-perangkat sel-sel otak yang mengagumkan ini ditemukan oleh dua periset Italia yang bernama Iacommo Rizzolati dan Vittrio Gallase, mereka menemukan bahwa neuron dalam area Ventral Premotor dari sebuah macaque (bagian otak)akan berfungsi kapan saja ketika monyet melakukan satu aksi yang kompleks seperti melihat sebuah peristiwa, menarik sebuah gagang, atau mendorong pintu kecil (Neuron-neuron yang berbeda menyulut tindakan yang berbeda). Akan tetapi yang mengherankan, satu sub perangkat kecil neuron-neuron akan berfungsi ketika si monyet memperhatikan monyet lain melakukan tindakan yang sama,namun kuncinya peristiwa (tindakan) tersebut harus sebuah tindakan yang menarik (menyenangkan) monyet yang melihatnya. (Iacoboni, Molnar-Szakacs, Gallese, Buccino & Mazziota, 2005)

Pada hakikatnya, mirror-neuron (neuron-cermin) itu, sesuai dengan namanya, merupakan bagian dari jaringan yang memungkin anda melihat dunia dari sudut pandang orang lain. Semua kita memiliki Neuron-Cermin, walaupun ada bukti bahwa Neuron-Cermin itu sangat lemah dalam orang-orang autis (Labaconi & Depretto, 2006)

Makna dari penelitian di atas sangat mendalam bagi dunia parenting, pendidikan, maupun kedokteran. Kemungkinan hal ini akan menjadi dasar bagi pembelajaran imitasi, tindakan menguap yang menular, pembelajaran sosial, perilaku bergerombol, kejahatan menyontek, kejahatan pemerkosaan, kejahatan korupsi, mengapa emosi anak menimbulkan emosi orangtua, kenapa emosi murid menimbulkan emosi guru, atau mengapa emosi pasien menimbulkan emosi dokter. Singkatnya, hal tersebut membantu kita memahami mengapa kita terpengaruh oleh perilaku orang di sekeliling kita.

Namun, pertanyaan berikutnya adalah, apakah mirror neuron ini selalu siap berfungsi? Ya dia akan berfungsi maksimal ketika lobus frontal kita belum matang (terutama saat masih anak-anak), namun ketika lobus frontal kita sudah matang (saat mulai muncul kesadaran untuk bisa membedakan baik dan buruk), maka dapat mempengaruhi efek mirror neuron.

Ketika lobus frontal kita belum matang, maka orang akan meniru perilaku negatif atau bahkan ‘dungu’ orang lain. Namun, ketika lobus frontal kita sudah matang, maka kita akan mengatakan bahwa aksi itu gila, tidak relevan, atau berbahaya dan harus di cegah.

Akan tetapi banyak anak yang lebih muda, dan anak-anak remaja, belum menjangkau titik ini dan dengan demikian masih akan meniru perilaku orang lain walaupun perilaku buruk. Memang banyak orang dewasa yang dengan lobus frontal yang dikompromikan (misalnya karena cedera otak, obat-obatan, atau depresi) masih membuat pilihan yang jelek atas dasar melihat yang lain melakukan.

Mudah-mudahan dengan informasi terbaru ini, kita sebagai orang tua, guru, maupun dokter akan lebih baik lagi dalam menyampaikan informasi (baik lewat kata-kata maupun perbuatan) kepada anak kita, murid, maupun pasien. Agar dapat membantu mewujudkan perubahan bagi Bangsa Indonesia menjadi Bangsa yang Beradab, Sehat & Sejahtera melalui setiap peran yang kita lakukan, Amien.


Sumber :

Brain-Based Learning Book
Dapretto M, Davies MS, Pfeifer JH, Scott AA, Sigman M, Bookheimer SY, Iacoboni M. Nat Neurosci. 2006 Jan;9(1):28-30. Epub 2005 Dec 4.
Oberman LM, Hubbard EM, McCleery JP, Altschuler EL, Ramachandran VS, Pineda JA. Brain Res Cogn Brain Res. 2005 Jul;24(2):190-8.
Oztop E, Kawato M, Arbib M. Neural Netw. 2006 Apr;19(3):254-71. Epub 2006 Apr 3.


Gambar :